Pertama kali aqidah yang ditanamkan Islam dalam jiwa pemeluknya, yaitu: bahwa alam semesta yang didiami manusia di permukaan bumi dan di bawah kolong langit tidak berjalan tanpa aturan dan tanpa bimbingan, dan tidak juga berjalan mengikuti kehendak hawa nafsu seseorang. Sebab hawa nafsu manusia, karena kebutaan dan kesesatannya, selalu bertentangan.
Firman Allah:
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ
أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ
أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
"Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu." (al-Mu'minun: 71)
Namun perlu dimaklumi, bahwa alam ini
dikendalikan dengan undang-undang dan hukum yang tetap, tidak pernah berubah dan
berganti, sebagaimana telah dinyatakan oleh al-Quran dalam beberapa ayat, antara
lain sebagai berikut:
اسْتِكْبَارًا فِي الأرْضِ
وَمَكْرَ السَّيِّئِ وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلا بِأَهْلِهِ فَهَلْ
يَنْظُرُونَ إِلا سُنَّةَ الأوَّلِينَ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا
وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَحْوِيلا
"karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu." (Fathir: 43)
Kaum muslimin telah belajar dari
kitabullah dan sunnah Rasul supaya menjunjung tinggi sunnatullah yang berbentuk
alam semesta ini dan mencari musabab yang diperoleh dari sebab-sebab yang telah
diikatnya oleh Allah, serta supaya mereka menolak apa yang dikatakan sebab yang
sekedar dugaan semata yang biasa dilakukan oleh para biksu, ahli-ahli khurafat
dan pedagang agama.
Semoga Bermanfaat.
Wallahul Hadi Ilas Shirathil Mustaqim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar